
Disperkimtan Inisiatif Perbaikan Rutilahu di Cangkuang, Walaupun Tidak Diajukan Pemerintah Desa
JURNAL SOREANG - Kabupaten Bandung melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung telah melakukan assesment dan monitoring lapangan ke lokasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kampung Cisalak, Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Dari monitoring yang dilakukan didapatkan hasil yakni, ada 10 unit rutilahu di Desa Jatisari yang belum mendapatkan perhatian dari desa setempat untuk mendapatkan perbaikan atau rehabilitasi, yang diajukan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bandung, Wahyudin menyatakan, jika pihaknya akan menampung usulan mengenai perbaikan rutilahu berdasarkan hasil dari musrenbang dan akan menyiapkan anggarannya.
"Mungkin yang tidak terdata ini tidak diajukan dalam musrenbang oleh pemerintah desa setempat. Sehingga ketika mendapat informasi ini kami pun langsung mengeceknya ke lapangan, dan benar memang tergolong rutilahu," jelas Wahyudin didampingi Kabid Rutilahu Evan pada Jumat 9/ Mei 2025.
Menurut pendataan ada 10 rutilahu di Desa Jatisari yang akan segera diperbaiki oleh Disperkimtan. Salah satunya adalah rutilahu akibat bencana angin puting beliung.
"KIta akan siapkan anggarannya. Silahkan ajukan proposalnya dari pengurus RW setempat atau dari pemerintahan desa," imbuh Wahyudin.
Wahyudin juga menyebut dari yang tadinya total rutilahu sebanyak 37 ribu unit, sudah diperbaiki 28 ribu unit, sehingga sampai saat ini tersisa sekitar 9 ribu unit.
"Setiap tahun kami menargetkan 7.000 unit rutilahu diperbaiki, termasuk tahun 2025 ini dari yang tersisa 9.000 unit. Pemkab Bandung menganggarkan dana stimulan sebesar Rp20 juta per unit rutilahu," sebut Wahyudin.
Kondisi rutilahu di Kabupaten Bandung menurutnya cukup merata dan selalu ada hampir di setiap kecamatan.
"Tapi justru yang lebih banyak rutilahu itu malah di kawasan perkotaan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 03 Kampung Cisalak, Desa Jatisari, Mulyana membenarkan jika di kampungnya ada belasan rutilahu bertebaran di beberapa RT, di antaranya ada yang roboh namun belum ada perbaikan.
Belasan rutilahu tersebut, kata Mulyana di RT milik Titi, Ari Susanto, Euis Rokayah, di RT 02 milik Rohim, Yeni, Rodiah, di RT 03 milik Cucu, Oon, Toni, di RT 04 milik Isan, Imih, di RT 05 milik Amin Suryamin dan RT 06 milik Agus Rohendi dan Oon Rakayah.
"Kondisi rumahnya sudah sangat tak layak huni dan butuh bantuan pemerintah. Untuk membuktikannya coba saja tengok ke lapangan. Sangat memprihatinkan, apalagi rutilahu tersebut dihuni warga tak mampu," ungkap Mulyana.***