Disperkimtan Gulirkan Berbagai Program Unggulan Erwin : Penataan Alun Alun Merupakan Program Unggulan, Dalam Pembangunan Ruang Terbuka Publik
Sesuai dengan program kerja pemerintah Kabupaten Bandung, untuk meningkatkan pembangunan yang maju, mandiri dan berdaya saing. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan ( Disperkimtan) Kabupaten Bandung terus melaksanakan program kerja reguler tahun 2019.
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi mengatakan program leguler pada tahun 2019 ini diantaranya perbaikan rumah, inflastruktur, sanitasi air bersih dan penataan lingkungan pemukiman.
RAPAT KORDINASI: Kepala Disperkimtan Erwin Renaldi (Duduk Tengah) bersama dengan bidang menggelar rapat kordinasi pelaksanaan program tahun 2019.
Selain itu, kata Erwin penataan ruang terbuka hijaun dengan system tematik juga terus dilakukan. Hal itu, sesuai dengan program Bupati Bandung dalam penataan lingkungan publik.
“Untuk program penataan ruang terbuka hijau, tahun ini kita fokus pada alun-alun. semangatnya sama dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Bahwa di daerah-daerah itu taman harus difungsikan karena merupakan ruang publik,” Jelas Erwin kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, kemarin (14/6).
Menurutnya, untuk program penataan alun alun, beberapa sudah ada yang di revitalisasi. Apalagi tahun Sekarang mendapat dukungan dari Provinsi Jabar.
FOTO BERSAMA: Pimpinan dan staff Dinas Perkimtan Kabupaten Bandung siap melaksanakan semua program unggulan untuk pembangunan Kabupaten Bandung.
“Tahun ini, kami akan merevitalisasi Alun-Alun Soreang dan Cicalengka. DED sudah kami siapkan, jadi tidak dari nol lagi. Bantuannya Rp 15 Miliar untuk 2 alun-alun,” katanya
Erwin menjelaskan, walau banyak usulan dari setiap Kecamatan. Tapi, untuk tahun ini pihaknya fokus ke alun-alun yang punya historis dulu, yaitu Soreang dan Cicalengka. Perencanaan awal sudah 10-11 alun-alun. Gayung bersambut, sudah siapkan DED, kemudian turun program dari provinsi.
“Tahun ini mulai pembangunan, Karena namanya ruang publik jadi banyak kepala (pemikiran) sehingga beda-beda keinginan. tapi sebisa mungkin sebanyak-banyaknya masukan sebagaimana fungsi yang diusulkan masyarakat kami akomodir,” akunya
Erwin mengakui ada beberapa kendala dalam penataan alun alun cicalengka. Diantaranya masih bersatunya alun-alun dan terminal, Kendala kedua PKL.
“Salah satu indikasi keberhasilannya, PKL dituntaskan dulu. Kami bersama semua stakeholder akan bersama-sama memecahkan kendala tersebut. Kalau alun- alun cicalengka sudah ditata, akan ada estetika. fungsi biasa yang dilakukan sebisa mungkin tertampung, nantinya bisa digunakan salat ied, Fungsi olahraga siswa, tempat berkumpul. Juga akan dilengkapi pojok literasi/taman bacaan untuk membudayakan literasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Erwin mengatakan, selain melakukan penataan alun alun sebagai ruang publik. Pihaknya juga, terus melaksanakan program kerja Disperkimtan lainnya.
“Perbaikan rumah layak tidak huni yang tersebar di semua Pemerintahan Desa, pembangunan sanitasi air bersih dan penataan kawasan pemukiman. Sesuai dengan program tahun 2019 ini, semuanya ada akan direalisasi,” akunya.
Adapun untuk mendukung program Bandung seribu kampung, kata Erwin, pihaknya sudah dan akan melakukan penataan kampung di beberapa desa.
“Kami sudah menataa beberapa kampung diantaranya kampung wisata di pangalengan, kampung koi di Rancabali, kampung gamis di Soreang dan kampung lainnya,” tambahnya.
Ditemui ditempat terpisah, Kabid Pertamanan dan Pemakaman pada Disperkimtan kabupaten Bandung Erna Marlena menjelaskan, penataan alun alun cicalengka dan Soreang merupakan salah satu program unggulan di Bidangnya tahun ini.
“Untuk pagu anggaran revitalisasi Alun-alun Cicalengka Rp 9 M dan di Soreang Rp 6 M. Untuk fisiknya kurang lebih di Cicalengka Rp 8,55 M dan Soreang Rp 5,8 M. Kebetulan arahan dari Gubernur ternyata sama dengan kita. Artinya alun-alun tersebut, nantinya akan multifungsi,” kata Erna
Menurutya, karena permasalahan utama penataan alun alun Cicalengka adalah PKL. Oleh karena itu, secara otomatis menata PKL yang paling utama. Sarananya nanti, harus ada fungsi fasilitas terbuka untuk masyarakat.
“Rencana sesuai DED nantinya bisa untuk upacara, Olahraga, interaksi, ada edukasi. Akan ada pojok baca, jogging track sama fitnes outdoor. Lapangan upakarti menjadi percontohan yang akan diterapkan dalam penataan taman taman alun alun,” jelasnya.
Erna menambahakan, selain sarana pelengkap ruang terbuka tersebut. Pihaknya juga akan membangun sarana yang kekinian diantaranya, spot selfi dengan tetap menonjolkan estetika.
“Jadi konsepnya jelas. Satu desain, satu kesatuan. Harus mencerminkan kearifan lokal. Kalau di bangun, kedepannya masyarakat harus terlibat dalam pemeliharaan,” jelas erna.
Erna berharap, setiap taman ada satgas dan petugas kebersihan. Ia mencontoh di Surabaya itu sudah efektif. Selain satgas juga, akan dipasang CCTV. Hal itu, akan dilakukan dengan berkaloborasi bersama lain.
“Saat ini proses lelang, kalau dijadwal awal Desember selesai. Revitalisasi kedua alun alun ini, akan jadi percontohan penataan, pemeliharaan dan pengelolaannya taman lain,” pungkasnya. (Adv/rus)